PARACETAMOL
Paracetamol merupakan obat generic yang berguna untuk mengurangi rasa sakit dengan cara menurunkan
produksi zat dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur
yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan atau infeksi,
yang memicu terjadinya peradangan, demam, dan rasa nyeri. paracetamol digunakan
dengan cara diminum sesuai anjuran dokter atau pada kemasan.
Untuk mengatasi nyeri, sakit, dan demam, tablet paracetamol
500 mg biasanya diminum setiap 4-6 jam sekali. Apabila Anda tidak yakin
mengenai informasi pada kemasan, konsultasikan pada dokter atau apoteker. Obat
ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek
lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan
instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.Jangan
menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila
sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan
pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Umumnya, paracetamol tidak
menimbulkan efek samping. Walau demikian, pastikan obat ini cocok untuk
gejala-gejala yang dialami dan tidak berlawanan dengan kondisi kesehatan fisik.
Paracetamol bisa dikonsumsi orang dewasa sebanyak 500 mg tiap empat hingga enam
jam. Sedangkan untuk anak-anak, sesuaikan dosisnya dengan anjuran dokter. Obat
ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Jangan mengonsumsi paracetamol
melebihi dosis yang ditentukan, terlalu banyak mengonsumsi obat ini bisa merusak
organ hati. Apabila melewatkan waktu mengonsumsi paracetamol, jangan minum dua
dosis sekaligus dengan maksud menggantikannya.
Interaksi Obat
Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain,
paracetamol bisa menimbulkan reaksi berupa peningkatan efek samping atau justru
mengurangi efektivitas paracetamol itu sendiri. Untuk menghindarinya, jangan
mengonsumsi paracetamol dengan obat-obatan di bawah ini:
- Warfarin (obat yang biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan darah).
- (obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi).
- Phenobarbital, phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengontrol kejang).
- Colestyramine (obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa gatal pada gangguan ginjal).
- (obat yang biasanya digunakan untuk meredakan rasa mual dan muntah).
- Imatinib atau busulfan (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati kanker jenis tertentu.
- Lixisenatide (obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2).
- (salah satu jenis obat antijamur).